prosedurpraktis penerapan metode pembelajaran. Macam- macam Model Pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa model pembelajaran sejarah : 1. Model Pembelajaran Example Non Example. Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
ArticlePDF Available Abstractp>Model evaluasi pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan kualitasnya, tidak hanya pada proses belajar mengajar di kelas saja. Model evaluasi pembelajaran akan meningkatkan kualitas belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar mata kuliah Model Belajar Mengajar Pendidikan Islam dan untuk mengetahui peran antar variabel yaitu proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam, STAIN Kudus yang berjumlah 152 orang. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan teknik random sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket dan analisis menggunakan Structural Equation Model SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Kata kunci model, evaluasi, pembelajaran, pendidikan, PAI. E V A L U A TION MODEL ON “STRATEGI PEMBELAJARAN PAI” TEACHING. Teaching evaluation model should be improved, not only its teaching and learning process. Teaching evaluation model improve the teaching and learning quality. This research aims to test the process of learning and teaching subject lesson of process of learning and teaching Islamic Education model and to know the analysis result of variables. They are teaching and learning process of subject Strategi Pembelajaran PAI’ Learning Strategy of Islamic Education. The subjects in this research were Tarbiyah Department students on Islamic Education Major of Kudus State Islamic College. The subjects in this study taken by using random sampling technique. They were 152 students. The data collection conducted by disseminating questionare. The analisis used Structural Equation Model SEM. Then, the result of research showed that the influence of teaching and learning process to the output was received and the process of learning and teaching had good influence to the learning and teaching output. Keywords model, evaluation, learning , education islam 0,05atau 3 kali DF 2 >Diharapkan nilai kecilNilai p > 0,05RMSEA atau 0,05 >GFI tidak t- 1 t 0 0,90 =TLI atau IFI tidak t- 1 t 0 0,95 =B. PembahasanLangkah awal dalam menguji hipotesis adalah dengan Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 205menguji data model teoritis dengan data empiris secara keseluruhan. Berikut ini lihat gambar adalah hasil output model teoritis evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran pada gambar 3 menunjukkan bahwa chi-square 13, 608 DF= 8, p=0,093, CMIN/DF=1,701, GFI= 0,970, AGFI = 0,921, TLI= 0,987 dan RMSEA = 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi Hasil Analisis Model Evaluasi Pembelajaran Matakuliah Strategi Pembelajaran PAIBerdasarkan pada hasil tersebut maka peneliti tidak akan melakukan modikasi model lagi, serta model yang digunakan ini dapat digunakan dalam penelitian ini. Hal ini berarti, hipotesis yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat Bobot Regresi untuk Uji Kausalitas dan Pengaruh 1. LangsungMelalui program statistik AMOS dapat dianalisis dan dihitung evaluasi hasil bobot regresi antar variabel laten yang sering disebut sebagai estimasi loading factors atau lambda value. Selain itu derajat bebas atau degree of eedom df, nilai C. R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan signikansi t-hitung dengan nilai probabilitas p= Hasil bobot regresi uji kausalitas disajikan pada tabel 2. Miahurrohmah206 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamHubungan antarVariabel Estimate . P Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI dengan output pembelajaran mata kuliah StrategiPembelajaran PAI1,187 0,146 8,134 0,000Tabel 2 Hasil Bobot Regresi Uji KausalitasPenjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signikan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signikansi t-hitung lebih kecil dari 0, besarnya pengaruh variabel laten proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI secara langsung standardized direct eect terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,065. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat Determinasi2. Besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koesien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis mayor penelitian ini berupa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat analisis imi menunjukkan bahwa chi-square 13,608 DF = 8, p = 0,093, CMIN/DF = 1,701, GFI = 0,970, AGFI= 0,921, TLI=0,987 dan RMSEA= 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi semua. Hal ini berarti, hipotesis Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 207yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat diterima. Penjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signikan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signikansi t-hitung lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini didasarkan atas penyusunan dan pembangunan model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa STAIN. Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa faktor-faktor yang sangat kuat mempengaruhi proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI adalah kinerja dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, kepribadian dosen, fasilitas yang mendukung proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, perilaku mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI. Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI tersebut akan menghasilkan output berupa kompetensi mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa. Keterampilan yang diharapkan yang wajib dikuasai oleh mahasiswa adalah mampu mendemonstrasikan metode dan menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin membangun model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI yang efektif dan e penelitian ini memperkuat penjelasan pada model sebelumnya seperti Model evaluasi ini dikembangkan oleh Kirkpatrick dikenal dengan Evaluating Training Programs e Four Levels atau Kirkpatrick’s evaluation model. Evaluasi terhadap program training mencakup empat level evaluasi, yaitu reaction, learning, behavior, dan result Widyoko, 2007. Model ini mengevaluasi secara sistematis mulai dari evaluasi reaksi, evaluasi belajar, evaluasi perilaku dan evaluasi hasil. Hasil penelitian ini juga memperkuat temuan Sururi 2008 yang melakukan pengembangan model dari model Kirkpatrick yang telah dimodikasi. Model EPBI milik Sururi 2008 telah dilakukan pada mata pelajaran bahasa Inggris. Model ini memiliki dua komponen pokok, yaitu proses dan output pembelajaran bahasa Inggris. Proses pembelajaran bahasa Inggris terdiri dari empat subkomponen, yaitu a di dalam kelas, b Miahurrohmah208 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan Islamkepribadianguru bahasa Inggris, cperilaku siswa,dan d fasilitas, media pembelajaran bahasa Inggris. Output pembelajaran bahasa Inggris mencakup empat subkomponen, yaituketerampilan a listening, b reading, c speaking, dan d writing. Di samping itu juga penelitian memperlihatkan bahwa besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koesien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran 2008 1 berpendapat bahwa evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Melalui hasil koesien determinasi sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen output pembelajaran PAI dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 209DAFTAR PUSTAAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta Ditjen Dikdasmen Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Strategi Pembelajaran dan PemilihannyaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8–23 Nopember 1999 di PPPG Matematika 2000. Evaluasi Pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional tanggal 19–23 September 2000 di Universitas Negeri 2003. Desain dan Penilaian Pembelajaran Mahasiswa. Makalah disajikan dalam Lokakarya Sistem Jaminan Mutu Proses Pembelajaran, tanggal 19 Juni 2003 di universitas Gadjah Mada dan Shrinkeld, J. 1985. Systematic Evaluation A Self– instructional Guide to eory and Practice. New York Kluwer Nijho Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Algensindo. Miahurrohmah210 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai 2007. Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran IPS SMP. Yogyakarta PPS 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005. ... Evaluasi adalah suatu komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran Magdalena et al., 2020 dan dilakukan secara berkelanjutan Miftahurrohmah, 2014. Pendidik harus mengetahui prinsip dasar dan syarat evaluasi dalam melakukan evaluasi pembelajaran Aulia et al., 2020. ... Muhammad Ghozil AuliaMuhammad Aufal MinanPenelitian ini mendeskripsikan tentang analisis pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan informan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini berfokus pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis MAN 1 Bantul. Proses perencanaan dengan penyusunan RPP mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul sudah sesuai aturan kurikulum dengan mempertimbangkan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolahan serta RPP sudah sesuai dengan rumusan ABCD. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sudah cukup efektif karena telah sesuai dengan RPP serta sarana dan prasarana yang sudah memadai. Evaluasi pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul menilai dalam aspek keterampilan, sikap spiritual, dan sosial siswa. Evaluasi dilakukan dengan pemberian tugas-tugas serta ulangan. Selain itu, pembelajaran dimasa pandemi covid-19 yang dilakukan secara daring sudah cukup baik juga guru telah berupaya agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan AmbarwatiAbdul KarimThe discussion in the research relates to the planning, implementation and evaluation of teachers in developing cognitive abilities in introducing numbers using picture number cards to group A students at PAUD Permata Jember. This research uses a qualitative research approach with the type of case study research. This research was conducted using observation, interviews, and documentation as data collection techniques. Data analysis uses data condensation, data presentation, and data verification. While the validity of the data using triangulation techniques and data sources. Based on the results of the study, it can be concluded 1 Teacher planning in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely Formation of themes, compiling RPPH, preparing learning media, choosing teaching methods and materials to be implemented, and providing information to students before learning activities. 2 The form of teacher implementation in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely opening activities namely greetings, praying and asking students how they are, Second is the core activity, namely seating management, singing songs about number recognition, distributing illustrated number card media for students, implementation of number recognition, students take turns demonstrating on the blackboard. and then the third is the closing activity, namely the teacher instructs recalling the repetition of today's learning activities, and the last is the closing activity of learning praying. 3 Evaluation of teachers in developing cognitive abilities in recognizing numbers using picture number card media, namely observation observation, performance assignment and checklist.. Pembahasan dalam penelitian berkaitan dengan perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenalkan angka dengan media kartu angka bergambar pada peserta didik kelompok A di PAUD Permata Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1 Perencanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu Pembentukan tema, menyusun RPPH, menyiapkan media pembelajaran, memilih metode dan bahan ajar yang akan dilaksanakan, serta memberikan informasi pada peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran. 2 Bentuk pelaksanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu kegiatan pembukaan yaitu salam, berdo'a dan menanyakan kabar peserta didik, Kedua adalah kegiatan inti yaitu pengelolaan tempat duduk, menyanyikan lagu tentang pengenalan angka, membagikan media kartu angka bergambar pada peserta didik, pelaksanaan pengenalan angka, Peserta didik secara bergantian mendemonstrasikan dipapan tulis. dan selanjutnya ketiga adalah kegiatan penutupyaitu guru menginstruksikan kembali recalling pengulangan kegiatan pembelajaran hari ini, dan yang terakhir adalah kegiatan penutup pembelajaran berdo'a. 3 Evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu observasi pengamatan, unjuk kerja penugasan dan JHBaderiahThe purpose of this study was to determine the implementation of learning evaluation management in improving the quality of graduates at the Palopo State Islamic Institute. This type of research is descriptive qualitative, with pedagogical, juridical, and sociological approaches. The objects in the study were academic implementers and students, and the instruments used were observation guidelines, interview guidelines, and documentation. The results showed that the learning evaluation management at IAIN Palopo consisted of planning, organizing, implementing, and evaluating programs. At the planning stage, the academic side prepares every need for learning evaluation, then holds the schedule by referring to the academic calendar and arranges the place for lectures, at the evaluation stage, the UTS and UAS are supervised by a lecturer or lecturer who teaches the subject in question. Constraints in learning evaluation management include; the incomplete several course material so that it affects planning; besides that, some students who have not received a score in the previous semester comprehensive examination, in the organizational aspect, some lecturers are late in entering exam questions. Some have even tested the material but did not provide information to the study program/faculty, aspects of the facilities that have less influence on organizing learning evaluation. Obstacles in the implementation of the evaluation are the lack of student preparation in facing exams, the existence of cheating by students during the exam, and the constraints on program evaluation, namely the absence of a set time in evaluating the program. Eko Putro WidoyokoPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi program pembelajaran IPS di SMP. Model yang dikembangkan disebut dengan model evaluasi kualitas dan output pembelajaran model EKOP. Subjek uji coba berjumlah 736 responden. Uji coba dilaksanakan di wilayah propinsi DIY dan Jawa Tengah. Proses pengembangan dilakukan melalui tiga tahap. Pengumpulan data menggunakan metode inventori sikap dan rating scale. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kecocokan model pengukuran menggunakan confirmatory factor analysis CFA. Kecocokan model pengukuran menggunakan empat indikator, yaitu 1 Chi-Square; 2 ρ-value; 3 RMSEA; dan 4 GFI. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa a model EKOP merupakan salah satu model evaluasi yang baik. Hal ini didasarkan pada hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS; b model pengukuran kualitas dan output pembelajaran IPS sudah sesuai dengan data lapangan, dan c hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS menunjukkan bahwa panduan evaluasi dinilai cukup baik sebagai acuan implementasi evaluasi model kunci model evaluasi, kualitas pembelajaran, output pembelajaranKajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan EkonomiAmanAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri Penelitian. Jakarta Rineka CiptaS ArikuntoArikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka Evaluasi Pendidikan______. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 NopemberD MardapiDi Pppg Matematika YogyakartaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 Nopember 1999 di PPPG Matematika Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and PracticeL D StufflebeamJ ShrinkfieldStufflebeam, dan Shrinkfield, J. 1985. Systematic Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and Practice. New York Kluwer Nijhoff dan Penilaian PendidikanNana Dan SudjanaIbrahimSudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikanSururiSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 NopemberZamroniZamroni, 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005.
Padaprakteknya, terdapat beberapa Jenis atau Model Strategi Pembelajaran Afektif, antara lain adalah : Model Konsiderasi ( the Conderation Model) Model Pengembangan Kognitif Tingkat teknik Pengklasifikasian nilai Model pembentukan rasional Model Nondirektif Fungsi Pembelajaran Pendidikan
Berbicara mengenai dunia pendidikan keberadaan dari suatu strategi pembelajaran memang penting dikuasai oleh seorang pendidik. Mengingat pada dasarnya macam macam strategi pembelajaran memang jenisnya ada beberapa. Dimana mulai dari strategi SPE sampai dengan strategi SPA. Dengan paham akan berbagai jenis dari strategi belajar tersebut seorang pendidik bakal lebih gampang untuk menyesuaikannya kepada kondisi para siswa. Cakupan dalam strategi belajar ini meliputi pendekatan, kemudian metode, lalu model dan lainnya. Untuk penjelasan selebihnya adalah sebagai berikut Memahami Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi PembelajaranEkspositoriInkuiriBerbasis MasalahSPPKBKooperatifKontekstualAfektif Memahami Strategi Pembelajaran Kata yang cukup sering dikenal menggunakan sebutan strategi belajar yakni bisa dipahami sebagai suatu rangkaian rencana dari aktivitas belajar mengajar. Dimana di dalamnya akan tercantum beberapa hal seperti metode, kemudian juga penggunaan dari beragam sumber daya ataupun kekuatan yang asalnya dari sebuah pembelajaran. Adapun arah tujuan dari dilakukannya proses susun menyusun strategi belajar ini tidak lain yaitu sebagai penunjang saat melakukan kegiatan pembelajaran. hal semacam ini umumnya harus dipahami oleh seorang tenaga kependidikan maupun calon guru. Mengingat dalam sebuah pembelajaran dibutuhkan akan yang namanya seni beserta keahlian dari sang pendidik itu sendiri. Strategi semacam ini biasanya akan dipakai oleh seorang pendidik sewaktu melakukan penyampaian terhadap materi kepada para siswanya. Baca Juga 10 Macam-macam Model Pembelajaran Dan Contohnya Setelah mengenal serta mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran, seorang pendidik juga perlu mengetahui macam macam strategi pembelajaran yang ada. Dimana jika guru menginginkan yang namanya pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif serta efisien. Maka satu dari beberapa cara yang dapat dilakukan adalah pemilihan strategi belajar yang sesuai. Hal ini diperlukan lantaran dapat menjadi penentu dari kualifikasi yang dimiliki oleh tenaga pendidik yang bersangkutan. Selain itu juga dapat dipakai untuk melihat kelayakan dari seorang guru ketika mengajar. Menurut seorang tokoh yang mempunyai nama Sanjaya bahwa macam dari strategi belajar jumlahnya ada sekitar 7. Dimana ketujuh strategi pembelajaran tersebut perlu untuk dijalankan oleh seorang pendidik. Untuk pembahasan selebihnya adalah seperti berikut Ekspositori Daftar yang termasuk macam macam strategi pembelajaran pertama ini sering juga disebut dengan strategi SPE. Adapun yang dimaksud dengan strategi belajar ini yaitu lebih memberikan penekanan pada bagian menyampaikan materi ajar. Dimana hal tersebut dilakukan memakai cara verbal melalui seorang pendidik kepada sejumlah siswa yang ada. Adapun maksudnya yaitu agar peserta didik mampu untuk memahami materi ajar dengan cara maksimal. Ciri lain yang ada pada strategi belajar ini yaitu terletak pada bagian orientasinya yang mengarah kepada tenaga pendidik seperti guru. Mengingat pendidik memiliki aspek yang lebih dominan dalam perkara ini. Di sini guru telah mempersiapkan materi secara sistematik hingga para murid lebih gampang memahaminya. Inkuiri Yang termasuk daftar berikutnya tentang macam macam strategi pembelajaran yakni sering dikenal dengan SPI. Adapun pengertiannya yaitu rangkaian aktivitas belajar mengajar lebih memfokuskan pada bagian tahapan berpikir dengan cara kritis beserta analitis. Tujuannya tidak lain yaitu untuk melakukan pencarian sekaligus penemuan secara sendiri terhadap jawaban yang asalnya dari sebuah permasalahan yang telah ditanyakan. Hal semacam ini di implementasikan dengan melakukan sesi tanya jawab antara pendidik dengan sejumlah peserta didik yang terdapat di kelas. Strategi satu ini dapat juga dipahami sebagai suatu strategi yang cenderung condong pendekatan orientasinya tertuju pada peserta didik. Dimana fokus yang dibangun yaitu lebih mengarah pada bagian perkembangan membangun intelektual dari siswa itu sendiri. Berbasis Masalah Istilah yang banyak dikenal dengan sebutan strategi SPBM ini bisa dipahami sebagai suatu rangkaian aktivitas yang memiliki hubungan dengan dunia pembelajaran. Fokus penekanan yang ada pada SPBM ini yaitu lebih cenderung mengarah pada tahapan para murid menyelesaikan permasalahan memakai cara ilmiah. Apabila diamati dari segi psikologi, bisa diketahui bahwasanya jenis strategi belajar satu ini lebih tersandar pada bagian psikologi dalam bidang pengetahuan. Dimana yang berawal dari sebuah asumsi bahwa belajar mengajar adalah sebuah tahapan dalam melakukan perubahan dari segi sikap lantaran keberadaan dari suatu pengalaman. Mengingat kata belajar tidak hanya sekedar melakukan hafalan suatu pengetahuan maupun suatu fakta tertentu. Akan tetapi belajar memiliki arti suatu tahapan saat menjalankan interaksi dengan lingkungan sekitar lewat cara yang sadar. SPPKB Nama satu dari daftar macam macam strategi pembelajaran kali ini juga cukup sering dikenal memakai kata SPPKB. strategi pembelajaran kali ini lebih fokus untuk memberikan tambahan penekanan pada bagian kerangka berpikir terhadap sosok para siswa. Dalam hal materi yang bakal diberikan tidak hanya tersaji berbentuk itu saja. akan tetapi di bagian strategi ini para murid bakal dilakukan bimbingan guna mampu menemukan konsep secara mandiri terhadap hal yang butuh serta perlu dikuasai. Adapun tahapan yang mampu dijalankan adalah lewat cara dialogis dalam waktu terus-terusan melalui pemanfaatan dari pengalaman yang dipunyai oleh setiap siswa yang ikut. Strategi pembelajaran kali ini juga memiliki tumpuan untuk membangun tingkat berpikir yang dimiliki peserta didik lewat telaah dari fakta. Hal semacam ini juga bisa memakai pengalaman para siswa sebagai bahan guna melakukan pemecahan suatu persoalan. Ketahui Juga 5 Macam-macam Teori Belajar dan Contohnya Kooperatif Sebutan lain untuk daftar dari macam macam strategi pembelajaran kelima yaitu menjalankan proses kegiatan belajar serta juga mengajar dalam bentuk kelompok. Dengan kata lain strategi kooperatif dapat dipahami sebagai suatu rangkaian aktivitas belajar yang dijalankan para siswa pada suatu kelompok. Tujuan dipakainya strategi ini tidak lain supaya tujuan dari belajar serta mengajar yang sudah dicanangkan sebelumnya mampu dicapai dengan semaksimal mungkin. Sistem yang dipakai memang berkelompok antar para siswa dalam jumlah yang terbilang kecil. Adapun total keseluruhan anggota yang ada yaitu empat hingga enam peserta didik saja salam satu kelompoknya. Untuk latar belakang yang dimiliki dari setiap anggota kelompok termasuk kategori heterogen atau berbeda. Baik berbeda dalam hal kemampuan akademik, kemudian ras, lalu juga jenis kelamin dan lainnya. Kontekstual Cukup banyak orang yang lebih mengenal strategi belajar ini dengan sebutan CTL. Dimana istilah ini dapat dipahami sebagai konsep belajar yang diharapkan mampu membantu pendidik dalam melakukan pengaitan materi. Baik untuk suatu materi maupun materi yang lain terhadap keadaan dunia secara nyata. Dalam strategi ini turut mampu dalam memberikan dorongan terhadap peserta didik agar mampu melakukan pembuatan hubungan. Yaitu antara ilmu yang dimiliki para murid dengan penerapan pada kehidupan di keseharian yang dilakukan. Afektif Berbicara mengenai jajaran strategi belajar ini lebih memberikan penekanan terhadap aspek kognitif atau pengetahuan dengan aspek keterampilan yang ada. Pada dasarnya afektif dapat dipahami sebagai suatu yang mempunyai hubungan dengan nilai yang bisa dikatakan cukup sulit untuk dilakukan pengukuran. Perkara ini dikarenakan mempunyai hubungan dengan yang namanya kesadaran yang ada pada diri para siswa. Pada suatu batasan tertentu, afektif bisa saja hadir pada suatu kejadian behavioral. Maka lantaran itu suatu penilai hingga sampai pada titik kesimpulan memerlukan ketelitian serta observasi berkelanjutan. Demikian pembahasan mengenai macam macam strategi pembelajaran yang perlu dipahami oleh para guru. Dimana supaya pendidik atau guru dapat memberikan penyampaian materi ajar dengan cara maksimal. Hingga tujuan dari dilakukannya pembelajaran yang telah ditetapkan mampu tercapai sesuai harapan. Baca Juga 10 Jenis Pendekatan Pembelajaran Beserta Contohnya Lengkap

MacamMacam Metode Pembelajaran Al-Qur’an. a. Metode Iqro’. Metode Iqro’ adalah suatu metode membaca Al-Qur'an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Metode Iqro’ ini disusun oleh Ustadz As

Macam-Macam Strategi Pembelajaran dan Pengertiannya. Strategi pembelajaran merupakan bagian krusial yang harus disusun sedemikian rupa dengan melihat potensi siswa, kondisi sarana dan prasarana serta tingkat kesulitan satu unsur terpenting dalam proses belajar mengajar yang tepat serta efektif untuk mencapai target adalah strategi Isi Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran dan PengertiannyaMemahami arti dan definisi dari strategi pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting, khususnya bagi mereka yang terjun langsung di dunia mengerti hakikat dari strategi pembelajaran atau teaching strategy, diharapkan guru sebagai pendidikan dan fasilitator pendidikan mampu menganalisa masalah-masalah yang ada serta menemukan berbagai inovasi dan meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajarnya. Pengertian Strategi PembelajaranApa itu strategi pembelajaran? Strategi pembelajaran adalah suatu upaya menerapkan strategi yang sistematis dan dilakukan dengan efektif agar mendapatkan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran memiliki kedudukan yang penting sebagai rancangan serta metode agar tujuan pembelajaran dapat pengertian di atas, ada beberapa defisini strategi pembelajaran berdasarkan beberapa ahli pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut selengkapnya Cropper 1998Pengertian strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. la menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat Kauchak dan HarderStrategi pembelajaran menurut Kauchak dan Harder adalah jenis-jenis metode mengajar yang khusus direncanakan untuk mencapai tujuan Romiszowski 1981Strategi mengajar adalah suatu pandangan umum tentang rangkaian tindakan yang diadaptasi dari perintah-perintah terpilih untuk metode 1995Pengertian strategi pembelajaran menurut Kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran bisa dicapai secara efektif dan dan Ely 1990Menurut Gerlach dan Ely strategi mengajar adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri atas sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada 1998Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat MartinArti strategi pembelajaran adalah pola ketrampilan dan perilaku guru yang dimaksudkan untuk menolong siswa mencapai tujuan dan Carey 1990Arti strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran pembelajaran bukan hanya sebatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta B. Uno 2008Pengertian strategi pembelajaran menurut Hamzah B. Uno merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses TabaStrategi pembelajaran adalah urutan ataupun pola tingkah laku guru untuk bisa menampung semua variabel-variabel pembelajaran dengan sadar serta Joni 1980Strategi pembelajaran adalah sebuah pola umum perbuatan guru siswa didalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar yang menunjuk kepada karakteristik abstrak dari pada rentetan perbuatan guru-siswa Sumarno 2011Alim Sumarno berpendapat strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang sengaja dipilih oleh pengajar pada proses pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan kemudahan fasilitas pada siswa atau pelajar supaya dapat mencapai pelajaran tertentu sesuai yang sudah R David 2008Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan 2004Strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang Bahri dan Aswan Zain 1995Pengertian strategi pembelajaran adalah sebagai pola-pola umum kegiatan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah 1997Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dkk 1986Arti strategi pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta 2007Strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih dalam memberikan fasilitas maupun bantuan pada peserta didik untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran Wina 2007Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sehingga strategi menunjuk kepada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa dan Driscoll 1992Pengertian strategi pembelajaran menurut Frelberg dan Driscoll adalah untuk mencapai berbagai tujuan dalam memberi materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda dalam konteks yang berbeda dan Tujuan Strategi PembelajaranPenerapan dan pemilihan strategi pengajaran tentu saja memiliki maksud dan tujuan. Berikut ini adalah fungsi dan tujuan strategi pembelajaran, yaituMemberikan isi pembelajaran kepada informasi atau bahan-bahan yang dibutuhkan dalam belajar untuk menunjukkan unjuk tujuan hasil belajar dan pemahaman peserta Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi PembelajaranAda berbagai macam strategi pembelajaran. Berbeda dengan metode maupun model pembelajaran, setiap guru bisa saja menciptakan aneka strategi dalam satu KD, Tema ataupun Unit Materi, bisa saja guru menggunakan lebih dari 3 strategi untuk mencapai hasil yang adalah contoh dari macam-macam strategi pembelajaran yang bisa menjadi inspirasi dalam perencanaan kegiatan mengajar di sekolah. Berbagai Macam Strategi Pembelajaran yang cukup populer digunakan oleh guru 1. Strategi Pembelajaran Ekspositori SPE Dalam hal ini, guru mengambil peranan yang sangat penting karena sebagai sumber ilmu dan keterampilan. Strategi mengajar ini sering disebut chalk and talk. Metode ceramah dan tutorial bisa dipakai dalam strategi ekspositori. 2. Strategi Pembelajaran Inkuiri SPIJenis Strategi pembelajaran berikutnya adalah inkuiri yang merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran dengan cara menekankan proses berpikir kritis. Melalui strategi pembelajaran inkuiri, maka orientasi siswa akan lebih terbentuk. 3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah SPBMPembelajaran SPBM merupakan contoh macam-macam strategi pembelajaran yang berisi rangkaian aktivitas pembelajaran yang telah menekankan pada proses penyelesaian masalah yang telah dihadapi secara ilmiah. Melalui strategi pembelajaran ini, maka secara perlahan siswa akan mulai berkembang lebih baik lagi. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan siswa terjadi melalui aspek efektif dan juga Strategi Peningkatan Kemampuan BerpikirJenis strategi pembelajaran dilakukan dengan menekankan pada kemampuan berpikir yang dimiliki setiap siswa. Materi yang diberikan tidak disajikan begitu saja, namun siswa akan dibimbing untuk mencapai proses supaya bisa menemukan sendiri konsep yang seharusnya dikuasai dengan melalui proses dialogis secara terus menerus dan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki strategi ini memang mengedepankan pola berpikir, sehingga pembelajaran ini lebih bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir melalui fakta maupun Strategi Pembelajaran Kooperatif SPKPembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori perkembangan kognitif Vygotsky. Dalam teorinya, Vygotsky percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan bisa memakai model Cooperative Learning untuk melakukan strategi ini. Salah satu implementasinya adalah strategi trading place atau pembelajaran berbasis pertukaran pengalaman. 6. Strategi Pembelajaran KontekstualStrategi pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru antara situasi dunia nyata para siswa dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Secara tidak langsung strategi pembelajaran kontekstual dapat mendorong siswa menjadikan hubungan antara kehidupan dengan pengetahuan bisa diterapkan dengan Strategi Pembelajaran Afektif SPADalam menyusun jenis-jenis strategi pembelajaran afektif, guru harus memahami nilai apa yang ingin dicapai. Observasi, interview dan pendekatan personal bisa dialkukan dalam melakukan hal ini. jenis-jenis strategi pembelajaranBisa disimpulkan bahwa ternyata ada berbagai macam strategi pengajaran yang ada. Pemilihan strategi harusnya didasarkan pada kebutuhan dalam proses belajar, termasuk juga jenjang dan kemampuan tulisan kali ini tentang teaching strategy. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda. Terima kasih sudah membaca. Jangan ragu untuk memberi komentar seputar pendidikan atau macam-macam strategi pembelajaran.

IMPLEMENTASIPENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN A. Pengertian Pendidikan Multikultural Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki

Jakarta - Ada banyak metode pembelajaran PAI atau Pendidikan Agama Islam yang seringkali digunakan. Metode-metode tersebut tentunya hadir dengan berbagai kelebihan serta kekurangan. Namun ada hal lain yang menjadikan metode tersebut efektif untuk digunakan, seperti penjelasan berikut metode pembelajaran PAIUntuk Anda yang ingin tahu apa saja metode pembelajaran yang umum digunakan dalam pelajaran PAI. Itu terdiri dari metode ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, demonstrasi, eksperimen dan dengan jumlah metode yang cukup banyak. Pembelajaran PAI tentunya akan lebih efektif jika menggunakan metode yang tepat. Namun metode apakah yang sebaiknya digunakan? Pada dasarnya setiap metode menghadirkan sistem atau cara pembelajaran yang berbeda antara satu dengan lainnya. Meski demikian tujuannya tetap sama, yaitu memberikan pemahaman terkait pembelajaran tersebut. Apabila anak dapat memahami pelajaran PAI dengan baik, maka dapat dipastikan metode yang Anda gunakan telah banyak hal yang dapat mempengaruhi efektivitas metode pembelajaran. Salah satu di antaranya adalah kenyamanan. Apabila guru dan murid merasa nyaman dengan metode yang sama, tentu hasil proses pembelajaran pun akan memberikan nilai positif. Akan tetapi jika salah satu di antaranya merasa tidak nyaman. Tentunya proses pembelajaran dengan metode yang digunakan pun tidak akan menghasilkan hal positif. Seperti murid yang tidak dapat memahami pelajaran, dan lainnya. Mengenal macam-macam metode pembelajaran PAIPada bagian di atas telah disebutkan bahwa ada banyak metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran PAI. Seperti halnya beberapa metode di bagian bawah ini Metode konvensional yakni dengan ceramahMetode pembelajaran pertama yang seringkali digunakan dalam pelajaran PAI adalah metode konvensional atau ceramah. Jenis metode yang satu ini dilakukan dengan menyampaikan informasi secara lisan. Metode ini dikenal sebagai cara yang paling praktis dan ekonomis. Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan metode tersebut yang tidak membutuhkan alat bantu. Metode ini umumnya digunakan untuk mengatasi masalah kelangkaan literatur. Seperti halnya sumber informasi yang sulit untuk dijangkau oleh siswa dan diskusiMetode pembelajaran PAI yang satu ini umumnya dikaitkan dengan cara belajar pemecahan masalah. Karena itulah, metode belajar yang satu ini umumnya dilakukan secara berkelompok. Metode demonstrasi Berbeda dengan beberapa metode di bagian atas tadi. Untuk metode demonstrasi umumnya digunakan dengan melakukan proses tertentu. Seperti halnya pembelajaran PAI yang dilakukan dengan memanfaatkan benda atau bahkan bahan ajar lainnya. Bahan ajar atau benda yang digunakan dalam proses belajar tersebut. Tentunya akan memberikan gambaran dari dunia nyata mengenai apa yang dipelajari olehnya. Karena itulah cara belajar ini juga dikenal sebagai cara belajar dilihat dari proses pembelajarannya, metode yang satu ini memberikan manfaat yang luar biasa. Hal ini terbukti dari siswa yang menjadi lebih tertarik dengan pelajaran tersebut juga dapat lebih fokus pada materi yang dipelajari. Tidak hanya itu, dengan kegiatan praktek, tentunya setiap siswa akan memiliki pengalaman yang sesuai dengan ceramah plus Metode lainnya yang juga seringkali digunakan oleh para guru atau tenaga pendidikan adalah ceramah plus. Metode yang satu ini dilakukan dengan cara lisan namun juga disertai dengan metode lainnya. Seperti halnya beberapa kombinasi dari metode berikut ini Metode ceramah plus tanya jawabMetode ceramah plus diskusi dan tugasMetode ceramah plus demonstrasi juga latihan kiranya penjelasan singkat mengenai beberapa metode pembelajaran PAI yang dapat penulis jelaskan kali ini. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] erd/erd Pengertian Model Pembelajaran adalah semua rentetan presentasi materi yang terdiri dari semua faktor mulai dari pra, sedang dan pasca pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik. Dengan berbagai instrumen yang dipakai secara tidak langsung maupun langsung dalam aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran bisa dikatakan sebagai strategi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. At-Taubah 122. 10 Berdasarkan ayat di atas, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam sangat penting untuk dipelajari. Karena di dalamnya mempelajari tentang ajaran agama Islam yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup manusia demi kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud kreativitas guru pendidikan agama Islam ialah kemampuan guru PAI dalam membuat kombinasi-kombinasi baru dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut lebih menarik, yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. B. Metode Pembelajaran PAI 1. Pengertian Metode Pembelajaran PAI Kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Dalam bahasa Arab, kata metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah yang diambil seorang pendidik guna membantu peserta didik merealisasikan tujuan tertentu. 11 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan 10 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta Bumi Aksara, 2012, hal. 99 11 Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam. Jogjakarta Ar-Ruzz Media, 2012, hal. 185 pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Secara tegas, DR. Ahmad Tafsir mengartikan metode ialah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. 12 Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu. Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. 13 Metode pendidikan agama adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan pendidikan agama yang ditetapkan. Oleh karena itu, makin baik dan sesuai metode pendidikan agama itu, akan makin berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuannya. 14 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka pengertian metode pembelajaran PAI yaitu sebuah cara yang efektif dan efisien yang digunakan oleh guru PAI dalam mengajarkan mata pelajaran PAI kepada anak didiknya, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. 2. Macam-macam Metode Pembelajaran PAI Membahas jenis dan macam metode mengajar, maka hendaknya difahami bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi adanya pelbagai 12 Rosyadi, Pendidikan Profetik..., hal. 208-209 13 Mulyono, Strategi Pembelajaran. Malang UIN-MALIKI PRESS, 2012, hal. 16 14 Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam...., hal. 7 jenis metode mengajar itu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi metode mengajar itu, antara lain a. Tujuan Pengajaran Tujuan pada hakikatnya menjadi pedoman pokok dalam penggunaan metode pengajaran. Semua metode harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Guru yang bercita-cita mendidik anak untuk menjadi manusia beragama, berakhlak, perlu menyesuaikan metode mengajar dengan cita-cita tersebut, misalnya dengan menerapkan metode kelompok dalam praktek ibadah. b. Bahan Pengajaran Bahan pelajaran hendaknya disajikan dengan suatu jenis metode yang sesuai. Misalnya bahan pelajaran yang mengandung rangkaian banyak problema, menghendaki metode problem solving pemecahan masalah. 15 c. GuruPendidik Kemampuan guru dalam hal penguasaan terhadap berbagai metode merupakan faktor yang menentukan efektif tidaknya penggunaan metode yang dipilih. Apabila guru tidak lancar dalam berbicara, maka janganlah menggunakan metode ceramah, melainkan gunakanlah metode lain yang tidak memerlukan banyak bicara, yaitu dengan menggunakan keaktifan kepada murid itu sendiri. d. Anak didik 15 Ibid., hal. 108 Penerapan metode harus disesuaikan dengan kondisi, kemampuan psikologis dan kematangan pribadi anak didik, misalnya dalam menggunakan metode diskusi, murid dituntut memiliki pengetahuan siap tentang bahan pelajaran yang akan didiskusikan dan kemampuan untuk menyampaikan analisis dengan bahasa yang memadai. e. Situasi mengajar Penerapan metode harus disesuaikan dengan situasi mengajar. Misalnya dalam situasi udara panas, maka tidak tepat jika guru menggunakan metode ceramah. Maka sebaiknya guru menggunakan metode peragaan dengan melalui metode sosiodrama. f. Faktor-faktor lain, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi jenis metode tersebut. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pemilihan metode mengajar misalnya pandangan guru itu sendiri. Apabila dia seorang guru yang berpaham demokrasi Liberal, maka biasanya lebih banyak memberikan kebebasan luas kepada murid-muridnya dengan metode diskusi atau tanya jawab. 16 Dengan demikian jelas, bahwa guru agama seyogyanya memahami dan mengetahui pelbagai macam metode mengajar agama, agar dapat menyesuaikan metode yang dipilihnya sesuai dengan faktor-faktor di atas, sehingga menjadi 16 Ibid., hal. 108-109 pendidikan yang dinamis dan flexibel menurut pelbagai situasi dan kondisi yang dihadapinya. 17 Adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam Pendidikan Agama Islam, di antaranya a. Metode Ceramah Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru di depan kelas atau kelompok. Metode ceramah sebagai metode mengajar yang paling tua umurnya dan paling banyak digunakan di sekolah-sekolah dapat dipandang sebagai cara yang paling mengena bagi usaha untuk penyampaian informasi. 18 Metode ceramah ialah suatu metode di dalam pendidikan di mana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan dan penuturan secara lisan. Untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat mempergunakan alat-alat bantu mengajar yang lain, misalnya gambar-gambar, peta, denah dan alat peraga lainnya. 19 Sejak zaman Rasulullah metode ceramah merupakan cara yang paling awal yang dilakukan Rasulullah Saw. dalam menyampaikan wahyu kepada umat. Karakteristik yang menonjol dari metode ceramah adalah peranan 17 Ibid., hal. 109 18 Ibid., hal. 110-111 19 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya Usaha Nasional, 1983, hal. 83 guru tampak lebih dominan. Sementara siswa lebih banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Untuk bidang studi agama, metode ceramah masih tepat untuk dilaksanakan, misalnya untuk memberikan pengertian tentang Tauhid, maka satu-satunya metode yang dapat digunakan adalah metode ceramah. Karena Tauhid tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan, maka seorang guru akan memberikan uraian menurut caranya masing-masing denga tujuan murid dapat mengikuti jalan pikiran guru. 20 b. Metode Diskusi Metode diskusi ialah suatu metode di dalam mempelajari bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang murid berfikir dan mengeluarkan pendapat sendiri, serta ikut menyumbangkan pikiran dalam satu masalah bersama yang terkandung banyak kemungkinan-kemungkinan jawaban. 21 Maka yang dimaksud metode diskusi yaitu penyampaian materi pelajaran dengan cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya, mengambil kesimpulan, dan memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Metode diskusi juga diperhatikan oleh Al- Qur’an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian, dan sikap 20 Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta PT Bumi Aksara, 2008, hal. 290 21 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama..., hal. 89 pengetahuan mereka terhadap sesuatu masalah. 22 Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 46 Artinya “ Dan janganlah membantah para ahli kitab itu kecuali dengan cara yang paling baik”. Al-Ankabut 46. 23 Berdasarkan ayat di atas, maka dalam berdiskusi harus dengan cara yang paling baik. Dalam berdiskusi tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, tidak boleh mementingkan diri sendiri dan harus didasarkan atas kepentingan bersama untuk memperoleh kesimpulan dan kesepakatan bersama. Penerapan metode diskusi dalam pembelajaran PAI yaitu siswa berdiskusi dalam mendalami materi shalat, seperti mengajukan pertanyaan yang mengandung nilai diskusi. c. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru itu sendiri atau langsung oleh anak didik. 24 Penggunaan metode demonstrasi dalam bidang studi agama, misalnya mendemonstrasikan tata cara shalat yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dalam metode ini, sebaiknya guru terlebih dahulu mendemonstrasikan 22 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam. Bandung CV Pustaka Setia, 1999, hal 118 23 Ibid., hal. 119 24 Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam..., hal. 296 tata cara shalat yang sebaik-baiknya, kemudian murid ikut mempraktekkan sesuai petunjuk guru. Hal ini berdasarkan Sabda Nabi Muhammad saw Artinya” S halatlah kamu sekalian sebagaimana aku shalat.” Bukhari. 25 d. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedang murid menjawab tentang bahanmateri yang ingin diperolehnya. 26 Metode ini dimaksudkan untuk mengenalkan pengetahuan, fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan dan untuk merangsang perhatian murid dengan berbagai cara sebagai apersepsi, selingan dan evaluasi. Allah berfirman ...Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kami tidak mengetahui. An-Nahl 43. 27 Penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran PAI misalnya guru memberikan umpan balik pertanyaan kepada siswa tentang shalat setelah guru selesai menyampaikan materinya. e. Metode Drill 25 Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam…, 26 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama ...,hal. 86 27 Al- Qur’an dan Terjemahnya…, hal 370 Metode drilllatihan siap ialah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 28 Dalam pendidikan Agama, metode ini sering dipakai untuk melatih ulangan pelajaran Al- Qur’an dan praktek ibadah. Menurut riwayat, setiap bulan Ramadhan Rasulullah mengadakan latihan ulang terhadap wahyu-wahyu yang telah diterimanya. 29 Penerapan metode drill dalam pembelajaran PAI yaitu guru melatih ulang materi tentang shalat, agar siswa memahami secara mendalam dan mampu melaksanakan shalat dengan baik. f. Metode targieb dan tarhieb Yaitu cara memberikan pelajaran dengan memberi dorongan motivasi untuk memperoleh kegembiraan bila mendapat sukses dalam kebaikan, sedang bila tidak sukses karena tidak mau mengikuti petunjuk yang benar akan mendapatkan kesusahan. 30 Allah berfirman   Artinya “ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya pula ” . QS. Az Zalzalah 7-8. 31 28 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama ..., hal. 106 29 Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam..., hal. 122 30 Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam…, hal. 122 31 Ibid., hal 123 g. Metode uswatun hasanah Metode ini termasuk metode yang tertua dan tergolong paling sulit dan mahal. Dengan metode ini, pendidikan agama disampaikan melalui contoh teladan yang baik dari pendidiknya, sebagaimana telah dilakukan oleh para Nabi terdahulu. 32 Untuk menciptakan anak yang saleh, pendidik tidak cukup hanya memberikan prinsip saja, karena yang lebih penting bagi siswa adalah figur yang memberikan keteladanan dalam menerapkan prinsip tersebut. 33 Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya serta harus menyempurnakan dirinya dengan akhlak mulia yang sesuai dengan Al- Qur’an dan perilaku Rasulullah saw. Sesungguhnya Islam telah menjadikan Rasulullah saw. sebagai figur pendidik Islami. Sebagaimana firman Allah SWT. Artinya “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah saw itu suri teladan yang baik bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan keselamatan hari kiamat dan banyak menyebut mengingat Allah.”QS. al- Ahzab 21. 34 Rasulullah menganjurkan agar para pendidik mengarahkan anak didiknya melalui teladan dan contoh perbuatan secara langsung. Penerapan metode ini dalam pembelajaran Agama Islam misalnya, seorang pendidik memberi contoh 32 Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam..., hal. 133 33 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Isla m. Jakarta Ciputat Pers, 2002, hal. 121 34 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam..., hal. 187 secara langsung dalam mengajarkan shalat yang sempurna ketika shalat di masjid sekolah, di mana pendidik bertindak sebagai imam dan para murid sebagai makmum. Metode keteladanan besar pengaruhnya terhadap anak didik, karena anak didik selalu melihat tingkah laku guru dan selalu menjadikannya sebagai panutan. Sehingga jika seorang pendidik yang berperilaku baik, maka anak didiknya akan berperilaku baik dan jika seorang pendidik yang berperilaku buruk, maka anak didiknya juga akan berperilaku buruk. h. Metode karyawisata Metode karyawisata ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung. 35 Melalui karyawisata sebagai metode interaksi edukatif, murid di bawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk belajar. Dengan demikian ada keterikatan oleh tujuan dan tugas belajar. Dalam perjalanan karyawisata ada hal-hal tertentu yang telah diprogramkan dalam proses belajar mengajar untuk dipelajari murid. Misalnya pengenalan dan penanaman keimanan terhadap kekuasaan Allah dalam penciptaan alam semesta. 36 35 Syaiful Bahri Djaramah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta PT Rineka Cipta, 2005, hal. 240 36 Patoni, Metodologi Pendidikan Islam..., hal. 125 Dengan metode karyawisata, murid dapat belajar dengan alam secara langsung. Mereka menggunakan alam semesta sebagai salah satu sumber belajar. Sehingga pembelajaran agama Islam lebih mengena bagi mereka. 3. Pemilihan Metode Pembelajaran StrategiPembelajaran PAI dan Budi Pekerti untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif SMPN 18 Malang adalah bukan merupakan karya tulis
Macam-macam Strategi Pembelajaran Bentuk dan macam strategi pembelajaran itu banyak, tetapi tidak semua strategi tersebut cocok untuk setiap mata pelajaran. Karena kecocokan strategi pembelajaran banyak ditentukan oleh faktor, seperti tujuan pembelajaran, materi ajar, jumlah dan kemampuan peserta didik, media pembelajaran yang tersedia dan lain-lain.
terhadapmateri pembelajaran perlu secara bertahap diturunkan untuk memberi isyarat bahwa proses pembelajaran akan berakhir. Macam-Macam Metode Pembelajaran : a. Metode Ceramah (The Lecture Method). Peranan fasilitator dalam metode ceramah sangat aktif dan dominant sedangkan peserta didik hanya duduk dan mendengarkan saja. b.
Menurut Sanjaya ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru4 a. Strategi pembelajaran ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu 1. Persiapan preparation 2. Penyajian presentation 3. Menghubungkan correlation 4. Menyimpulkan generalization 5. Penerapan aplication Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya 1 Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2 Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. 3 Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan kuliah tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi. 4 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain 1 Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain. 2 Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. 3 Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. 4 Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur berkomunikasi dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. 5 Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Memerhatikan beberapa kelemahan diatas, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses presentasi. b. Strategi pembelajaran inkuiri Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut 1. Orientasi 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan kesimpulan Strategi pebelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan karena strategi ini banyak memiliki keunggulan, di antaranya 1 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini lebih bermakna. 2 Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka. 3 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4 Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya 1 Jika strategi pembelajaran inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan siswa dalam belajar. 3 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. 4 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan setiap guru. c. Strategi pembelajaran berbasis masalah Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Sesuai dengan tujuan strategi pembelajaran berbasis masalah adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, secara umum strategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan langkah-langkah 1. Menyadari masalah 2. Merumuskan masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pemecahan masalah problem solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. 2 Pemecahan masalah problem solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan kemampuan baru bagi siswa. 3 Pemecahan masalah problem solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 4 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 5 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 6 Melalui pemecahan masalah problem solving bisa memeperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. 7 Pemecahan masalah problem solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 8 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 9 Pemecahan masalah problem solving dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 10 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Di samping keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 2 Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. d. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan. Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal. Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, sasaran akhir strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak. e. Strategi pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatifyaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen, sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri dari empat tahap, yaitu 1. Penjelasan materi 2. Belajar dalam kelompok 3. Penilaian 4. Pengakuan tim Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6 Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7 Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 8 Interaksi selama pebelajaran koopertif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki keterbatasan atau kelemahan, di antaranya 1 Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif memang butuh waktu, sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Siswa yang dianggap memimliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menganggu iklim kerja sama dalam kelompok. 2 Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai oleh siswa. 3 Penilaian yang diberikan pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 4 Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kecerdasan berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini. 5 Walaupun kemampuan kerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif selesai siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. f. Strategi pembelajaran kontekstual/Contextual Teaching Learning Contextual Teaching Learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni, konstruktivisme, bertanya questioning, menemukan inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, dan penilaian nyata/sebenarnya authentic assement. Sebagai suatu strategi pembelajaran, CTL memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata siswa secara terintegrasi dan alamiah sehingga mampu menggali, berdiskusi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah nyata yang dihadapinya dengan cara bersama-sama. 2 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya siswa tidak hanya diharapkan dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilaku/tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. 3 Pembelajaran konstekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima materi pelajaran, melainkan dengan cara proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Selain keunggulan di atas, CTL kuga memiliki beberapa kelemahan di antaranya 1 Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk bisa memahami semua materi. 2 Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula. g. Strategi pembelajaran afektif Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai value, yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik. Keunggulan pembelajaran afektif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Dalam pelaksanaan pembelajaran afektif akan dapat membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat. 2 Mengembangkan potensi peserta didik dalam hal nilai dan sikap. 3 Menjadi sarana pembentukan manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 4 Peserta didik akan lebih mengetahui mana yang hal yang baik dan mana yang tidak baik. 5 Peserta didik akan mengetahui hal yang berguna atau berharga sikap positif dan tidak berharga atau tidak berguna sikap negatif. 6 Dengan pelaksanaannya strategi pembelajaran afektif akan memperkuat karakter bangsa Indonesia, apalagi apabila diterapkan pada anak sejak dini. 7 Dengan pelaksanaan pembelajaran afektif siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang di anggap baik dan tidak bertentangan dengan norma- norma yang berlaku. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran afektif juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Sulitnya melakukan kontrol karena banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. 2 Keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera, karena perubahan sikap dilihat dalam rentang waktu yang cukup lama. 3 Pengaruh kemampuan teknologi, khususnya teknologi informasi yang menyuguhkan aneka pilihan program acara yang berdampak pada pembentukan karakter anak. B. Hakikat Pendidikan Agama Islam
rmITEx.
  • 2p048xh19d.pages.dev/221
  • 2p048xh19d.pages.dev/3
  • 2p048xh19d.pages.dev/125
  • 2p048xh19d.pages.dev/316
  • 2p048xh19d.pages.dev/372
  • 2p048xh19d.pages.dev/371
  • 2p048xh19d.pages.dev/362
  • 2p048xh19d.pages.dev/369
  • 2p048xh19d.pages.dev/310
  • macam macam strategi pembelajaran pai